Rabu, 09 September 2015



Festival Uriadi Memperingati Krishna Janmastami di Kota Medan

Krishna merupakan Avatara ke-8 dari Dewa Visnu, Avatara merupakan turunya Dewa Visnu ke dunia dalam wujud manusia dengan tujuan menyelamatkan umat manusia dari kehancuran, dari kemerosotan Dharma serta melindungi umat manusia yang menjalankan kebaikan (Dharma) dari Kejahatan( Adharma) seperti terdapat dalam Bagavad Gita Adyaya IV Sloka 7-8.


Yadā yadā hi dharmasya glānir bhavati bhārata abhyutthānam adharmasya tadātmanam srjāmy aham paritrānāya sādhūnām vināśāya ca duskrtām dharma samsthāpanarthāya sambavāmi yuge yuge

(Bhagavad-gītā, 4.7-8)


Arti

Manakala kebenaran merosot dan kejahatan merajalela,

pada saat itulah Aku akan turun menjelma ke dunia,

wahai keturunan Bharata.

Untuk menyelamatkan orang-orang saleh

dan membinasakan orang jahat

dan menegakkan kembali kebenaran,

Aku sendiri menjelma dari zaman ke zaman.



Festival Krishna Janmastami adalah Festival memperingati hari kelahiran khrishna didunia, dalam kalender Hindia festival ini diperingati antara bulan Agustus-September. Di Hindia festival ini dirayakan selama 2-8 hari(Asthami), setiap tahunya diperingati dengan penuh keceriaan, kegembiraan dan kebahagiaan. Sebab itulah tujuan Shri Krishna lahir kedunia membawa kebahagiaan, kebaikan bagi alam semesta.

Hari minggu tanggal 06 September 2015 bertempat di Kuil Shri Balaji Venkhatesvara (Maha Vishnu Kuil) Jl. Wijaya Kusuma Ps. IV, Padang Bulan. Melaksanakan Festival “Uriadi”. Festival ini merupakan bagian rangkaian kegiatan Festival Krishna Janmastami. Festival Uriadi merupakan festival menghancurkan pot tanah yang didalamya berisi susu atau mentega, dimana pada masa Krisna Kecil sangat suka dengan mentega, Krishna kecil bersama kakak dan teman-temanya suka mengambil metega ibunya dengan cara naik diatas teman-temanya yang membuat piramid manusia. Festival ini dimulai pada pukul 16:00 Wib diikuti oleh anak-anak, muda-mudi, orang tua serta warga Hindu Tamil yang ada disekitar kuil. 





Para orang tua dan para pemudanya membentuk piramid kemudia seorang naik diatasnya untuk memecahka kendi yang digantung diatasnya, sedangkan para remaja putri dan ibu-ibu menyiram dan meyemprotkan air kepada mereka. Sambil basah-basahan mereka tetap berusaha memukul kendi sampai pecah. Saat pot yang terbuat dari tanah itu pecah mereka semua bersorak kegembiraan sambil menari, tertawa penuh kegembiraan sedangkan anak-anak yang lain berebut uang yang jatuh dari kendi yang dipecahkan itu. Menurut Bapak Dewadas yang mengkordinis festival ini mengatakan bahwa kegiatan ini setiap tahun diadakan di kuil ini, yang bertujuan untuk memberikan pelajaran agama kepada generasi muda Hindu dan mempertahankan tradisi yang berasal dari masyarakt Hindia yang ada di kota Medan. Serta dengan diadakan festival ini akan membawa kegembiraan dan kebahagiaan bagi masyarakat Hindu pada khususnya dan masyarakat kota Medan pada umumnya.