Sabtu, 04 April 2020


Tiga Kerangka Dasar Agama Hindu
by. G PUTRA KUSUMA WIJAYA

Agama Hindu adalah agama yang paling tertua dalam sejarah perkembangan agama . Seperti kita ketahui setiap agama pasti memiliki pedoman hidup di dalam ajaran nya tersebut tentu juga ini berlaku bagi agama hindu . Jika seseorang mempraktekannya ke dalam kehidupan sehari-hari nya maka ia akan mendapatkan kebahagian sesungguh nya . Pedoman hidup ini sering di sebut  sebagai kerangkadasar agama hindu , dan tentu kerangka dasar ini di bagi menjadi beberapa bagian . Berapa pembagian kerangka dasar tersebut ?. Apa saja kerangka dasar tersebut ?. Jelaskan kerangka dasar agama hindu !.

Nah di tulisan kali ini kita akan membahas apa saja kerangka dasar agama hindu yang kata nya bisa membuat seseorang mendapatkan kebahagian sejati bila mempraktekan nya di dalam kehidupan sehari-hari .

3 (Tiga) kerangka dasar agama hindu
Ongkara atau Omkara? Berikut Penjelasannya Menurut Kajian Lontar ...
1 . Tattwa ( Filsafat )
Tattwa berasal dari kata tat dan twa. Tat berarti ”itu” dan twa juga berarti ”itu”. Jadi secara leksikal kata tattwa berarti ”ke-itu-an”. Dalam makna yang lebih mendalam kata tattwabermakna ”kebenaranlah itu”. Kerapkali tattwa disamakan dengan filsafat ketuhanan atau teologi. Di satu sisi, tattwa adalah filsafat tentang Tuhan, tetapi tattwa memiliki dimensi lain yang tidak didapatkan dalam filsafat, yaitu keyakinan. Filsafat merupakan pergumulan pemikiran yang tidak pernah final, tetapi tattwa adalah pemikiran filsafat yang akhirnya harus diyakini kebenarannya. Sebagai contoh, Wisnu disimbolkan dengan warna hitam, berada di utara, dan membawa senjata cakra. Ini adalah tattwa yang harus diyakini kebenarannya, sebaliknya filsafat boleh mempertanyakan kebenaran dari pernyataan tersebut. Oleh sebab itu dalam terminologi Hindu, kata tattwa tidak dapat didefinisikan sebagai filsafat ,tetapi lebih tepat didefinisikan sebagai dasar keyakinan Agama Hindu. Sebagai dasar keyakinan Hindu, tattwa mencakup lima hal yang disebut Panca Sradha (Widhi tattwa, Atmatattwa, Karmaphala tattwa, Punarbhawa tattwa, dan Moksa tattwa).



2 . Susila

Dana Kecil Amal Besar - Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia

Sementara itu susila berasal dari kata ”su” dan ”sila”. Su berarti baik, dan sila berarti dasar, perilaku atau tindakan. Secara umum susila diartikan sama dengan kata ”etika”. Definisi ini kurang lebih tepat karena susila bukan hanya berbicara mengenai ajaran moral atau cara berperilaku yang baik, tetapi juga berbicara mengenai landasan filosofis yang mendasari suatu perbuatan baik harus dilakukan. Bandingkan dengan kata ”etika” yang berarti filsafat moral. Sebaliknya, kata ”moral” berarti ajaran tentang tingkah laku yang baik. Perbuatan ”membunuh” misalnya, secara moral tindakan membunuh dilarang untuk dilakukan, tetapi ”etika” memberikan landasan bahwa tidak semua tindakan membunuh adalah dilarang. Tindakan membunuh yang dilarang adalah ketika didasari oleh rasa kebencian dan kemarahan, sebaliknya membunuh bagi seorang tentara dalam sebuah peperangan dibenarkan secara etika.
Sampai di sini jelas bahwa antara ”moral” dan ”etika” dibedakan secara konseptual. Moral selalu menjadi bagian dari etika, tetapi etika belum tentu masalah moral karena etika berbicara tentang ”perilaku baik” yang harus dilakukan manusia dalam aspek-aspek kehidupan yang lebih luas. Moral adalah etika-etika khusus yang berlaku dalam skup tertentu. Etika Hindu, etika Islam, etika Kristen, etika Bali, etika Jawa, etika bisnis dan seterusnya merupakan ajaran moral yang dianjurkan oleh masing-masing institusi tertentu, baik institusi agama maupun institusi sosial. Suatu tindakan yang dianggap bermoral di suatu komunitas, belum tentu bermoral di komunitas yang lain. Merujuk pada perbedaan definisi di atas, terminologi kata ”susila” lebih tepat diterjemahkan dalam kata etika karena memberikan landasan suatu perbuatan. Perintah Sri Khrisna kepada Arjuna untuk membunuh Guru-gurunya secara moral tidak dapat dibenarkan karena tindakan membunuh terlarang dilakukan. Akan tetapi secara etika hal itu dibenarkan karena melenyapkan kejahatan adalah kewajiban dari seorang ksatrya.

3. Upakara / Upacara

 Berkas:Fire rituals at a Hindu Wedding, Orissa India.jpg ...
Sementara itu kata acara berasal dari bahasa Sankerta yang menurut Sanskrit- English Dictionary karangan Sir Moonier Williems (Sudharma, 2000:1) bahwa kata ”acara” antara lain diartikan sebagai berikut.
Tingkah laku atau perbuatan yang baik; 
Adat istiadat; 
Tradisi atau kebiasaan yang merupakan tingkah laku manusia baik perseorangan maupun kelompok masyarakat yang didasarkan atas kaidah-kaidah hukum yang ajeg. 
Dalam bahasa Kawi mempunyai tiga pengertian sesuai dengan sistem penulisannya (ācāra, acāra, dan acara). Kata ācāra berarti kelakuan, tindak-tanduk, kelakuan baik, adat, praktik, dan peraturan yang telah mantap. Kata acāra bermakna pergi bersama atau teman. Dapat dibandingkan dengan kata cāraka yang bermakna teman atau ia yang pergi bersama. Dalam bahasa Bali diterjemahkan dengan kata parēkan yang bermakna ia yang selalu dekat. Sedangkan kata acara berarti tidak berjalan. Bandingkan dengan kata carācara yang berarti tumbuh-tumbuhan, dengan makna yang tidak dapat berjalan. Dari ketiga makna tersebut, makna yang digunakan dalam pengertian Acara Agama Hindu ialah makna yang pertama (ācāra), yang memiliki pengertian : (1) Kelakuan, tindak-tanduk, atau kelakuan baik dalam pelaksanaan agama Hindu; (2) adat atau suatu praktik dalam pelaksanaan agama Hindu; dan (3) peraturan yang telah mantap dalam pelaksanaan Agama Hindu.
Pengertian dari kata acara juga ditemukan dalam kitab Sarasamuccaya (177), sebagai berikut:
”nihan pajara mami, phala sang hyang weda inaji, kapujan sang hyang siwagni, rapwan wruhing mantra, yajnangga widdhiwaidhanadi, dening dana hinanaken, bhuktin danakena, yapwan dening anakbi, dadyaning alingganadi krida mahaputri-santana, kuneng phala sang hyang aji kinawruhan, haywaning gila ngaraning swabhawa, ācāra ngaraning prawrtti kawaran ring aji”

Artinya:
Inilah yang hendak hamba beritahukan, gunanya kitab suci Weda itu dipelajari, Siwagni patut dipuja, patut diketahui mantra serta bagian-bagian dari korban kebaktian, widhi-widhana dan lain-lainnya. Adapun gunanya harta kekayaan disediakan adalah untuk dinikmati dan disederhanakan, akan gina wanita adalah untuk menjadi istri dan melanjutkan keturunan baik pria dan wanita, guna sastra suci adalah untuk diketahui dan diamalkan, ācāra adalah tindakan yang sesuai dengan ajaran agama.

Dari ketiga pengertian Tri Kerangka Agama Hindu di atas semakin jelas bahwa ketiganya memang tidak dapat dipisahkan. Tattwa menjadi landasan teologis dari semua bentuk pelaksanaan ajaran agama Hindu. Susila menjadi landasan etis dari semua perilaku umat Hindu dalam hubungannya dengan Tuhan, sesama manusia, dan dengan alam lingkungannya. Sedangkan ācāra menjadi landasan prilaku keagamaan, tradisi, dan kebudayaan religius. Acara mengimplementasikan tattwa dan susila dalam wujud tata keberagamaan yang lebih riil dalam dimensi kebudayaan. Tanpa adanya acara, agama hanyalah seperangkat ajaran yang tidak akan nampak dalam dunia fenomenal. Secara sosio-antropologis, acara menjadi identitas suatu agama karena ia melembaga dalam sebuah sistem tindakan. Sebaliknya, tattwa (ketuhanan) sangat abstrak sifatnya, demikian halnya dengan susila yang tidak hanya dibentuk oleh agama, melainkan juga oleh tradisi, adat, kebiasaan, tata nilai dan norma-norma sosial


Rabu, 09 September 2015



Festival Uriadi Memperingati Krishna Janmastami di Kota Medan

Krishna merupakan Avatara ke-8 dari Dewa Visnu, Avatara merupakan turunya Dewa Visnu ke dunia dalam wujud manusia dengan tujuan menyelamatkan umat manusia dari kehancuran, dari kemerosotan Dharma serta melindungi umat manusia yang menjalankan kebaikan (Dharma) dari Kejahatan( Adharma) seperti terdapat dalam Bagavad Gita Adyaya IV Sloka 7-8.


Yadā yadā hi dharmasya glānir bhavati bhārata abhyutthānam adharmasya tadātmanam srjāmy aham paritrānāya sādhūnām vināśāya ca duskrtām dharma samsthāpanarthāya sambavāmi yuge yuge

(Bhagavad-gītā, 4.7-8)


Arti

Manakala kebenaran merosot dan kejahatan merajalela,

pada saat itulah Aku akan turun menjelma ke dunia,

wahai keturunan Bharata.

Untuk menyelamatkan orang-orang saleh

dan membinasakan orang jahat

dan menegakkan kembali kebenaran,

Aku sendiri menjelma dari zaman ke zaman.



Festival Krishna Janmastami adalah Festival memperingati hari kelahiran khrishna didunia, dalam kalender Hindia festival ini diperingati antara bulan Agustus-September. Di Hindia festival ini dirayakan selama 2-8 hari(Asthami), setiap tahunya diperingati dengan penuh keceriaan, kegembiraan dan kebahagiaan. Sebab itulah tujuan Shri Krishna lahir kedunia membawa kebahagiaan, kebaikan bagi alam semesta.

Hari minggu tanggal 06 September 2015 bertempat di Kuil Shri Balaji Venkhatesvara (Maha Vishnu Kuil) Jl. Wijaya Kusuma Ps. IV, Padang Bulan. Melaksanakan Festival “Uriadi”. Festival ini merupakan bagian rangkaian kegiatan Festival Krishna Janmastami. Festival Uriadi merupakan festival menghancurkan pot tanah yang didalamya berisi susu atau mentega, dimana pada masa Krisna Kecil sangat suka dengan mentega, Krishna kecil bersama kakak dan teman-temanya suka mengambil metega ibunya dengan cara naik diatas teman-temanya yang membuat piramid manusia. Festival ini dimulai pada pukul 16:00 Wib diikuti oleh anak-anak, muda-mudi, orang tua serta warga Hindu Tamil yang ada disekitar kuil. 





Para orang tua dan para pemudanya membentuk piramid kemudia seorang naik diatasnya untuk memecahka kendi yang digantung diatasnya, sedangkan para remaja putri dan ibu-ibu menyiram dan meyemprotkan air kepada mereka. Sambil basah-basahan mereka tetap berusaha memukul kendi sampai pecah. Saat pot yang terbuat dari tanah itu pecah mereka semua bersorak kegembiraan sambil menari, tertawa penuh kegembiraan sedangkan anak-anak yang lain berebut uang yang jatuh dari kendi yang dipecahkan itu. Menurut Bapak Dewadas yang mengkordinis festival ini mengatakan bahwa kegiatan ini setiap tahun diadakan di kuil ini, yang bertujuan untuk memberikan pelajaran agama kepada generasi muda Hindu dan mempertahankan tradisi yang berasal dari masyarakt Hindia yang ada di kota Medan. Serta dengan diadakan festival ini akan membawa kegembiraan dan kebahagiaan bagi masyarakat Hindu pada khususnya dan masyarakat kota Medan pada umumnya.






Rabu, 25 Februari 2015

TERAPI PENYEMBUHAN MERENDAM KAKI DENGAN AIR GARAM


Removing negative energy with salt water
Apakah itu penyembuhan secara spiritual (terapi rendam kaki) dengan air garam?

Hantu-hantu (setan, iblis, energi-energi negatif, dst) mempengaruhi manusia dan menyebabkan penderitaan kepada mereka melalui energi hitam halus yang dimiliki hantu-hantu tersebut. Energi hitam dapat menciptakan berbagai permasalahan seperti depresi, berpikir tidak jelas atau kerusakan organ tubuh yang mengakibatkan kesusahan bahkan lebih besar misalnya kecanduan dan masalah finansial atau sakit dada.
            
Hantu-hantu mengirimkan energi hitam mereka ke manusia yang menjadi sasaran/ serangan mereka dan membuat timbunan besar energi hitam dalam tubuh orang-orang tersebut. Sulit untuk menyingkirkan energi hitam ini kecuali melalui penyembuhan spiritual umum seperti praktik spiritual atau sesuatu yang lebih spesifik seperti penyembuhan dengan air garam.

Penyembuhan (Terapi rendam kaki) dengan air garam adalah penyembuhan spiritual yang sederhana sekali, namun kuat untuk menangkal energi hitam berbahaya yang tak terlihat dan mengalirkannya keluar dari sistem tubuh non-fisik kita. Dengan melakukan hal tersebut, kita tidak menyia-nyiakan praktik spiritual kita dalam menangkal energi hitam. Malahan praktik spiritual itu sendiri dapat digunakan hanya untuk pertumbuhan spiritual kita saja.

Kapankah seharusnya kita melakukan penyembuhan spiritual (terapi rendam kaki) dengan air garam?

Setiap dari kita dipengaruhi oleh hantu dalam berbagai tingkatan yang berbeda. Sebagai hasilnya, kita semua memiliki kadar tertentu dari energi hitam dalam tubuh kita. Melakukan penyembuhan dengan air garam setiap hari dapat membantu untuk menghilangkan energi hitam ini dari tubuh kita.

Perawatan air garam terutama harus dilakukan ketika seseorang mengalami gejala-gejala seperti:

· Lesu

· Berkurangnya ketepatan/ kesigapan

· Ketidakmampuan untuk berpikir

· Pemikiran berlebih terutama ketika pemikiran-pemikiran tersebut bersifat negatif

· Marah atau emosi ekstrim lainnya

· Stress/ ketegangan

· Segala bentuk penyakit fisik

Pada saat kita mengalami salah satu dari gejala-gejala di atas, kita berada dalam kondisi yang lemah secara fisik, mental atau spiritual. Hantu-hantu tersebut menyerang kita dalam kondisi yang lemah ini dan menanamkan lebih banyak energi hitam serta mempermainkan gejala-gejala tersebut ke tingkat yang lebih besar.



Gambar di bawah ini adalah gambar non-fisik dari hantu saat menyebabkan depresi pada seseorang.



Catatan: Setiap kali kita berada dalam suatu kondisi lemah (terutama pada tingkat spiritual), kita membuat diri kita rentan untuk diserang, karena pada kondisi ini hantu-hantu (setan, iblis, energi-energi negatif, dst.) membutuhkan paling sedikit energi untuk mempengaruhi kita.

Dalam kasus penderitaan/ kesulitan yang berat, penyembuhan (terapi rendam kaki) dengan air garam tesebut dapat diulangi 2-3 kali dalam sehari dengan selang waktu 2-3 jam untuk hasil yang lebih baik.

Apa yang diperlukan untuk penyembuhan spiritual (terapi rendam kaki) dengan air garam?

· Satu ember berukuran besar

· Air yang diisi di dalam ember (hingga 50%) untuk menutupi pergelangan kaki ketika kaki direndam   di dalam ember

· Handuk

· Alas kaki

Bagaimana penyembuhan spiritual (terapi rendam kaki) dengan air garam dilakukan?

Instruksi langkah demi langkah


Persiapan:

· Isi ember (hingga 50%) dengan air sehingga menutupi mata kaki. Tambahkan 2 sendok makan    garam batu. (Air garam)   

· Berdoalah juga terutama untuk penghancuran energi hitam dari hantu-hantu (iblis, setan, energi-  energi negatif, dll) yang mempengaruhi anda. Doa adalah unsur penting yang meningkatkan    efektivitas dari penyembuhan ini.

Proses penyembuhan:

· Duduk tegak dengan kaki anda terendam dalam air garam. Jaga jarak minimal 2-3 cm di antara kaki. Hal ini membantu dalam pelepasan energi hitam secara maksimum. Jika kaki saling bersentuhan maka akan ada hambatan dalam pelepasan energi hitam melalui kaki.

· Jagalah agar kaki tetap dalam air garam selama 10-15 menit.

· Ketika kaki direndam, mulailah mengucap dan mengulang-ulang.

Setelah selesai:

· Setelah menyelesaikan penyembuhan (terapi rendam kaki) dengan air garam di atas, haturkanlah syukur kepada Tuhan YME dan berdoalah untuk pembentukkan lapisan pelindung di sekitar anda.

· Kemudian buanglah air garam di saluran pembuangan dan bilaslah ember dengan air bersih.

· Menyebut dan mengulang-ulang selama 2-3 menit.

Video mendemonstrasikan penyembuhan spiritual dengan air garam


Pengalaman spiritual negatif ketika membuat video ini
www.youtube.com/embed/93J6e179US8?feature=player_embedded

Bagaimana mekanisme kerjanya (terapi rendam kaki dengan air garam)?

1. Pengucapan dan pengulangan Nama Tuhan berserta doa menyebabkan tersingkirnya dan     hancurnya partikel-partikel energi hitam yang di hasilkan di berbagai bagian dari keberadaan kita, oleh hantu.
2. Air garam (air dengan garam batu) sendiri memiliki sifat untuk dapat menyedot keluar energi hitam.
3. Sewaktu energi hitam akan keluar, hal itu dapat disertai dengan gejala-gejala seperti menguap, bersendawa, kesemutan di kaki, perasaan hangat di kuping dan mata, dll. Terkadang ada juga perasaan berlendir pada kaki yang direndam, Ini adalah sebuah tanda dari keluarnya energi hitam. Dalam pengamatan diketahui bahwa terkadang setelah penyembuhan air garam, air tersebut menjadi berwarna kehitaman atau berbau busuk atau terkadang airnya menjadi hangat. Hal ini terjadi akibat adanya kontak dengan frekuensi-frekuensi hitam yang keluar dari tubuh.

Contoh-contoh manfaat dari terapi rendam kaki dengan air garam tersebut

Apa yang sebenarnya terjadi di dimensi halus pada saat penyembuhan spiritual dengan air garam?

Ketika seseorang yang dipengaruhi oleh hantu-hantu (setan, iblis, energi-energi negatif, dll) melakukan penyembuhan air garam, Madhura Bhosale, seorang pencari Tuhan YME dengan kemampuan yang mendalam, merasakan efek-efek berikut dari penyembuhan tersebut terhadap hantu dan energi hitamnya.






6.2 Gambar dimensi spiritual dari energi hitam yang sedang dikeluarkan (pada saat terapi rendam kaki dengan air garam)





Gambar di atas adalah sebuah gambar non-fisik (dimensi spiritual) dari efek-efek terapi rendam kaki dengan air garam pada penyihir (makhluk halus) yang menyebabkan pemikiran-pemikiran seksual berlebih dalam diri seseorang yang dipengaruhi.
 *Diamabil dari Situs. http://www.spiritualresearchfoundation.org/

Kamis, 12 Februari 2015

Urgensi Mengelola Pikiran dan Perhatian

dalam MEDITASI.

Sederhananya,
meditasi adalah seni untuk membuat pikiran stabil.
Guna menjelaskannya dalam istilah awam,
dengan meditasi,
seseorang memasuki suatu kondisi batin
yang tanpa bentuk-bentuk pemikiran.

~ Ed. Viswanathan.

Apakah Pikiran itu?

Ini suatu pertanyaan sulit lainnya untuk dijawab. Pikiran mempunyai ribuan definisi dan bila Anda membaca mereka semua, Anda malah akan lebih bingung lagi. Definisi yang paling mudah adalah: Pikiran adalah satu ruang didalam mana bentuk-bentuk pemikiran berada, berdiam. Jadi bila kita katakan pikiran telah menjadi tenang, itu artinya pikiran telah memasuki suatu keadaan tanpa-pemikiran.

Bagian tulisan di atas dikutip dan disunting dari buku "Am I a Hindu?" karya Ed. Viswanathan, terjemahan N.P. Putra, yang dimuat secara berseri di maillist Hindu-Dharma Net. Itu sengaja saya sunting dan kutip, lantaran sadar akan betapa urgennya pikiran dalam meditasi.

Dalam meditasi, pikiran berperan sebagai objek sekaligus subjek. Inilah seni olah-batin meditasi itu. Manakala kita bukan seorang meditator, dapat dipastikan akan gagal didalam menjelaskannya secara menyeluruh. Meditator memahami betul pikirannya, apakah itu menyangkut prilaku, kemampuan, keterbatasan, hingga bagaimana memberdayakannya.

Tapi jangan salah, pemahaman sang meditator bukan diperoleh dari membaca buku-buku maupun mengikuti mata kuliah psikologi, melainkan melalui mencermati secara langsung pikirannya sendiri. Bilamana saya yang harus menjawab pertanyaan tersebut misalnya, maka boleh jadi jawaban yang saya berikan adalah: “Anakku ... yang kamu gunakan untuk mempertanyakannya itulah pikiranmu dan pikiran ayahlah yang menjawabnya kini”.

Kita semua dibekali pikiran, oleh karenanya pula kita disebut manusia yaitu ‘makhluk hidup yang diperlengkapi dengan pikiran, yang bisa menggunakan dan memberdayakannya’.

Kembali pada urgensinya dalam meditasi; ada baiknya terlebih dahulu diketahui konstelasi batin kita secara keseluruhan. Guna penyederhanaan, ijinkan saya meminjam struktur yang dijelaskan dalam ajaran Buddha.

Secara ekstrim, diri kita ini dibedakan dalam 2 kelompok yakni lahir dan batin.
Nah, batin inilah yang dapat dibedakan lagi menjadi 4 [empat] proponen: perasaan, pikiran, pencerapandan kesadaran. Dalam berfungsipun hierarkinya berjenjang demikian.

Perasaan adalah lapisan terluarnya; disusul oleh pikiran, kemudian baru pencerapan dan kesadaran menempati posisi tertinggi. Perasaanlah yang pertama berinteraksi dengan stimulan luar yang masuk melalui gerbang indria, saat terjadinya kontak. Stimulan yang masuk, difiltrasi dan atau dinilai dulu oleh perasaan. Nah ... penilaian inilah yang membangkitkan rasa suka atau tak-suka. Secara jasmaniah, kita juga berreaksi sesuai perintah dari perasaan. Bila tak-suka, sesuatu kita hindari atau kita tolak; bila suka, ia kita gandrungi bahkan diburu. Demikianlah umumnya kita berreaksi.

Di dunia Iptek, penilaian serupa disebut penilaian ‘subjektif’. Ia tidak murni, ia telah terkontaminasi oleh penilaian subjektif. Kembali ditekankan bahwa, kebanyakan dari kita umumnya seperti ini dalam menanggapi sesuatu yang dialami. Namun, tetap disadari kalau selalu ada pengecualian, selalu ada kekhususan.
___________________
* Edisi sebelumnya bisa dibuka di: http://groups.yahoo.com/group/BeCeKa/message/11437; dan di: https://www.facebook.com/notes/agung-ngurah-agf/urgensi-mengelola-pikiran-dan-perhatian-dalam-meditasi-17/423966654390475.
­

Mengangkat Strata Batin.

Marilah kita anggap masing-masing kelompok batin sebagai suatu strata dengan hierarki seperti telah disebutkan tadi. Dalam bermeditasi, secara prinsipil kita mengangkat strata batin secara berjenjang ke tataran yang lebih tinggi. Dengan memperhatikan saja gerak-gerik perasaan saat ia bekerja, secara tak langsung kita telah menempatkan strata batin kita pada si pikiran. Selanjutnya, dengan hanya memperhatikan gerak-gerik si pikiran itu sendiri, secara tak langsung pula kita menempatkan strata batin pada pencerapan. Demikian seterusnya secara berjenjang. Kita mengangkat strata melalui memperhatikannya.

Kita memperhatikan yang lebih kasar, lebih rendah dengan —secara otomatis— memposisikan titik pandang pada yang lebih halus dan lebih tinggi atau lebih dalam. Oleh karenanyalah, perhatian atau atensi menempati posisi sangat fundamental disini.

Memang mudah untuk mengatakan seperti itu, namun untuk dapat memahami proses tersebut dengan baik, kita mesti mengamatinya langsung, mesti rajin dan tekun berlatih. Dianjurkan untuk mengawali latihan dengan memperhatikan fenomena atau prilaku jasmani terlebih dahulu. Ini akan amat bermanfaat dan membantu didalam mengkonsentrasikan pikiran —bila dianggap perlu— dan membiasakan mengarahkan perhatian ke dalam diri, sebelum melanjutkan ke jenjang-jenjang selanjutnya.
_____________________
* Edisi sebelumnya bisa dibuka di: http://groups.yahoo.com/group/BeCeKa/message/11450; dan di: https://www.facebook.com/notes/agung-ngurah-agf/urgensi-mengelola-pikiran-dan-perhatian-dalam-meditasi-27/424056034381537.

 


Mengelola Perhatian.

Perhatian atau atensi dalam psikologi adalah pemusatan kesadaran pada sebentuk fenomena dengan mengesampingkan rangsangan lain —yang tak ada relevansinya dengan yang diperhatikan itu. Atensi juga dikatakan sebagai kesadaran yang intens akan ‘kekinian’ kita. Di dalam ‘kekinian’ terkandung pengertian: ruang, waktu, dan segenap pengkondisi eksternal dan internal yang ada.

Yang bisa memperhatikan dengan baik, akan bisa juga menyelaraskan diri dengan lingkungan secara tepat. Dan yang bisa menyelaraskan diri dengan lingkungan secara tepat, akan bisa pula menerima manfaat yang sebesar-besarnya dari lingkungannya, dimanapun ia hidup.

Dalam kehidupan sehari-hari dapat dirasakan kalau atensi punya dua besaran utama yakni: arah dan intensitas. Kita tidak akan menerima manfaat yang optimal hanya dengan mengarahkan perhatian pada suatu fenomena tertentu dengan tanpa mengerahkan perhatian dalam intensitas secukupnya. Demikian juga sebaliknya, pengerahan intensitas yang tinggi namun tanpa arah yang pasti hanyalah penghambur-hamburan enerji mental dan waktu secara sia-sia.

Memperhatikan dengan benar adalah mengarahkan perhatian dengan benar serta mengerahkan perhatian dalam intensitas yang memadai, selama kurun waktu yang dibutuhkan hingga tercapainya tujuan dari pengarahan dan pengerahan perhatian itu. Kalau kita hendak melatih perhatian, maka dua hal inilah yang perlu dilatih.
_____________________
* Edisi sebelumnya bisa dibuka di: http://groups.yahoo.com/group/BeCeKa/message/11450; dan di: https://www.facebook.com/notes/agung-ngurah-agf/urgensi-mengelola-pikiran-dan-perhatian-dalam-meditasi-37/423993044387836.

Arah Perhatian.

Memperhatikan sesuatu atau seseorang untuk melihat cacat-celanya, kesalahan-kesalahannya serta kekurangan-kekurangannya, jelas bukan memperhatikan dengan benar. Ini memboroskan enerji mental. Pemborosan ini bukan saja merugikan, namun cenderung memunculkan bentuk-bentuk pemikiran dan perasaan negatif —seperti: pencelaan, peremehan, antipati hingga kebencian. Oleh karenanya, kerja mental ini sama-sekali tidak dianjurkan. Sayangnya ... ini telah menjadi kebiasaan banyak orang.

Kalaupun kita perlu mengarahkan perhatian ke luar, maka semestinyalah ia demi sesuatu yang bermanfaat. Melihat cacat-cela atau kesalahan-kesalahan serta kekurangan-kekurangan seseorang sekalipun misalnya, bila bukan dalam-rangka untuk mencela atau merendahkannya, melainkan sebagai pembelajaran sendiri agar kita tidak berbuat atau melakukan yang serupa, boleh jadi bermanfaat.

Namun, tentu saja tak banyak orang yang bisa benar-benar menarik manfaat dari pengarahan perhatian ke luar. Sebaliknya, mengarahkan perhatian ke dalam diri sendiri, memperhatikan cacat-cela, kelemahan dan kekurangan diri ini membuka pintu lebar-lebar bagi kemungkinan untuk bisa memberi manfaat dalam perbaikan diri.
_____________________
* Edisi sebelumnya bisa dibuka di: http://groups.yahoo.com/group/BeCeKa/message/11495; dan di: https://www.facebook.com/notes/agung-ngurah-agf/urgensi-mengelola-pikiran-dan-perhatian-dalam-meditasi-47/423994161054391.


Intensitas Perhatian dan Jangka-waktu Memperhatikan.

Perhatian yang hanya sepintas, yang arahnya terpencar, yang berpindah-pindah dengan cepat, tidak punya intensitas yang memadai. Kita mesti mengarahkan perhatian pada suatu objek —baik di luar maupun di dalam— dengan intensitas secukupnya dan dalam jangka-waktu secukupnya pula, agar bisa benar-benar menarik manfaat dari pengarahan perhatian ini.

Kita tidak akan tertarik untuk memperhatikan sesuatu yang tidak kita minati bukan? Sebaliknya, tanpa perlu disuruh-suruh, kita akan memperhatikan apa yang kita minati atau gandrungi.

Kendati mengarah ke luar, para seniman pencipta, para peneliti dan penemu di dunia sains, dilengkapi dengan kemampuan memperhatikan dengan benar —terarah, dalam intensitas yang memadai serta dalam jangka-waktu secukupnya. Ini memang erat kaitannya dengan minat dan bakat mereka; namun tetap saja pengelolaan perhatian mengambil peran yang sangat menentukan, sehingga karya-karyanya menjadi sesuatu yang manfaatnya bisa dinikmati oleh banyak orang. Memperhatikan dengan baik dan benar inilah yang menghadirkan manfaat itu.

Namun, terkait dengan meditasi, yang benar-benar bermanfaat adalah perhatian yang sepenuhnya mengarah ke dalam —dalam intensitas dan dalam jangka-waktu secukupnya. Disinilah tampak urgensi dari pengelolaan perhatian secara menyeluruh —yang tidak dimungkinkan tanpa hadirnya kesadaran yang mantap.
_____________________
* Edisi sebelumnya bisa dibuka di: http://groups.yahoo.com/group/BeCeKa/message/11550; dan di: https://www.facebook.com/notes/agung-ngurah-agf/urgensi-mengelola-pikiran-dan-perhatian-dalam-meditasi-57/423994857720988.


Pengelolaan Perhatian dan perlunya Pelatihan.

Makanya, setidak-tidaknya ada dua bentuk pengendalian perhatian yang dibutuhkan guna dapat memperhatikan dengan baik dan benar: (i) pengendalian arah, dan (ii) pengendalian jangka-waktu.

Namun jangan salah; pengendalian yang dimaksud disini bukan pemaksaan —yang nyaris tak pernah tidak menghadirkan konflik internal, betapa kecilpun intensitasnya itu. Ia bukan pemaksaan, melainkan merupakan pengelolaan sesuai peruntukkannya.

Kalaupun ada sementara orang, untuk hal tertentu yang diminatinya, seakan-akan mampu mengarahkan perhatian dengan baik dan benar, serta mampu mempertahankannya selama jangka-waktu yang dibutuhkan; namun kita umumnya masih perlu berlatih untuk itu.

Bagi yang menaruh minat besar pada sesuatu, malah akan merasa sangat sulit untuk mengarahkan perhatian kepada yang lainnya. Apalagi kalau yang lainnya itu adalah sesuatu yang tidak diminatinya. Mengarahkan perhatian ke luar, telah menjadi kebiasaan yang terus kita lakukan. Kita dibuatnya merasa tak punya pilihan lain, hanya lantaran ia terlanjur dibiasakan seumur-hidup. Oleh karenanya, Diperlukan latihan yang cukup serius, guna bisa mengarahkan perhatian ke dalam; disamping guna bisa selalu waspada terhadap kecenderungan yang selalu mengarahkan perhatian ke luar itu.

Jadi, agar bisa benar-benar menarik manfaat dari setiap pengalaman hidup, kita mesti bisa memperhatikan dengan baik dan benar. Dan untuk itu, adalah perlu berlatih mengendalikan perhatian. Semua ini disebut “mengelola perhatian dengan baik dan benar”.
_____________________
* Edisi sebelumnya bisa dibuka di: http://groups.yahoo.com/group/BeCeKa/message/11589; dan di: https://www.facebook.com/notes/agung-ngurah-agf/urgensi-mengelola-pikiran-dan-perhatian-dalam-meditasi-67/423995321054275.

Sebuah Tips Latihan Ringan Meditasi Duduk.

Yang dikenal khalayak sebagai meditasi adalah ‘meditasi duduk’ —bermeditasi dalam postur tubuh duduk. Bahkan, tak sedikit yang masih menyangka kalau bermeditasi haruslah duduk dengan sikap tubuh dan sikap punggung, kaki, lengan dan tangan tertentu. Padahal, guna bermeditasi, tidaklah hanya dalam postur begitu. Kondisi batin meditatif bisa dialami dalam postur tubuh apa saja, kapan saja, dan dimana saja. Yang seperti ini tentu hanya bagi para meditator yang sudah mumpuni ... jelas bukan bagi pemula.

Bernafas selalu kita lakukan, dimanapun kita berada dan kapanpun itu. Ia sangat dekat dengan kehidupan dan hidup ini sendiri. Menjadikannya objek untuk diperhatikan merupakan sebentuk pelatihan yang sangat praktis, mudah dan murah. Anda tak perlu alat-bantu luar —seperti tasbih atau japa-mala, atau apapun; tak perlu menarik perhatian banyak orang dengan memainkan bulir-bulir tasbih. ‘Tasbih nafas’ selalu kita bawa kemanapun tubuh ini pergi. Jadikanlah keluar-masuknya nafas sebagai bulir-bulir tasbih Anda.

Berikut sebuah tips latihan ringan Meditasi Duduk, yang terbukti telah memberi manfaat pada banyak orang saat-saat mengawali perkenalannya dengan Meditasi Perhatian Murni atau Meditasi Berkas Cahaya Kesadaran. Andapun bisa memetik manfaat dari perkenalan Anda dengan meditasi, dengan relatif mudah.

1. Duduklah dengan santai —di suatu tempat yang kondusif bagi ketenangan Anda. Pastikan kalau Anda tidak terganggu oleh hal-hal yang tidak perlu —seperti lapar, haus, mengantuk, pakaian yang terlalu sempit, aroma yang menusuk hidung, gigitan nyamuk, sengatan matahari, hembusan angin terlalu kencang, keributan dan sebagainya— sebelum benar-benar duduk.

2. Pejamkan mata, dan lepaskan semua hal yang selama ini memenuhi benak Anda. Sisakan hanya niat berlatih; biarkan hasrat berlatih ini saja yang tersisa di benak Anda.

3. Mulai arahkan perhatian hanya pada keluar-masuknya nafas. Saat menarik nafas, sadari adanya udara ‘masuk’; saat menghembuskan nafas, sadari adanya udara ‘keluar’. Hanya itu. Jangan hiraukan yang terdengar atau apapun yang terlihat dan tercium.

4. Segera tarik nafas agak dalam bila perhatian mulai menyimpang, atau bila muncul bentuk-bentuk pemikiran atau perasaan yang tidak ada hubungannya dengan apa yang sedang Anda lakukan; tahan nafas sejenak ... dan hembuskan perlahan. Bila pikiran membandel —yang umumnya memang demikian, Anda bisa juga tambahkan bantuan perafalan suku-kata ‘hang’ saat menarik nafas, dan merafal suku-kata ‘sah’ saat menghembuskannya. Cukup dirafalkan itu di dalam hati. Dengan begitu, secara tidak langsung, Anda juga telah memuliakan nama-Nya pada setiap tarikan dan hembusan nafas Anda.

5. Tetap pertahankan kondisi itu.

Bila Anda bisa memanfaatkan waktu senggang Anda —di sela-sela kesibukan sehari-hari dan menjadikan ini sebagai aktivitas selingan rutin, seperti: ketika sedang antre karcis, saat menunggu tibanya makanan yang dipesan, saat menunggu bus dan dalam perjalanan pulang kerja dan sebagainya— dengan cerdik dan berguna seperti ini, Anda bisa merubah kebiasaan berupa selalu mengarahkan perhatian ke luar itu, relatif cepat. Disamping itu, tentu saja Anda bisa memetik manfaat seperti: hadirnya ketenangan, ketenteraman, kejernihan, kewaspadaan dan yang lainnya —yang boleh jadi tak pernah Anda nyana sebelumnya.

Semoga Cahaya Agung-Nya senantiasa menerangi setiap gerak dan langkah kita.
Semoga kedamaian dan kebahagiaan menghuni kalbu semua insan.

Bali, 2 Nopember 2005.
_____________________
Secara keseluruhan, edisi yang disajikan sekarang ini telah disunting kembali pada hari Selasa, 27 Agustus 2013.
* Edisi sebelumnya bisa dibuka di: http://groups.yahoo.com/group/BeCeKa/message/11599; dan di: https://www.facebook.com/notes/agung-ngurah-agf/urgensi-mengelola-pikiran-dan-perhatian-dalam-meditasi-77/423995764387564.

Senin, 09 Februari 2015

Rahasia Kebahagiaan Ala Goldie Hawn

     Ada oran-orang di dunia ini yang telah memiliki keriangan diwariskan kepada mereka sebagai hak lahir. Goldie Hawn selalu tampaknya menjadi salah satu dari mereka. Dari waktu kita pertama kali jatuh cinta padanya di film Cactus Flower, dimana ia memenangkan Oscar untuk aktris pendukung terbaik, dan There's a Girl in My Soup, Hawn telah menjadi salah satu aktris yang memantulkan cahaya, dari atas rambutnya yang pirang ke jantung kecil berkilauan yang ditato dipergelangan kakinya.

     Bahkan humor dalam perannya terbaik berasal, ironisnya, dari saat-saat semangat benar-benar kempes, karena begitu tak terduga : Citra basah, Hawn basah kuyup di poster untuk film Private Benjamin yang menjadi klasik.

    Hawn akan menjadiorang pertama untuk setuju bahwa dia benar-benar dilahirkan dengan kelimpahan optimisme alami, meskipun tidak hadir sepanjang waktu dan selalu diperlukan praktek.Salah satu ucapan favoritnya adalah:"Kita dilahirkan dengan penuh suka cita, terserah kepada kita untuk memeliharanya. 

      Sejak tahun 1970, Hawn, 67 tahun telah menjadi praktisi meditasi dan hidup dengan penuh kesadaran. Melalui Yayasan Hawn , dia telah membawa konsep kesadaran(mindfulness) untuk 150.000 anak di seuruh dunia. Hari ini anak-anak dalam program MindUp nya belajar bagaimana mereka dapat mengurangi stres dan kecemasan dengan memahami di mana emosi negatif hidup dalam otak dan mengambil alih perasaan mereka sendiri.(Dia juga meliris sebuah buku tentang Program, Ten mindful Minutes,(Sepuluh Menit Kesadaran)

Goldie Hawn, 67 thn

     Berikut ini petikan wawancaranya dengan Judith Newman :
Anda tampak benar-benar menabjukkan. Sulit untuk percaya anda adalah seorang nenek yang berusia 67 tahun. Anda mengatakan bahwa meditasi dan menjadi sadar diri(mindful)membuat anda bebas dari rasa marah. Apakah itu juga membantu anda menghadapi penuaan?
  Tidak, tidak. apa yang membantu dengan penuaan adalah kesadaran serius-pemikiran dan pemahaman. anda harus benar-benar memahami bahwa setiap orang akan menjadi tua. Semuanya akan mati. Anda tidak bisa memutar waktu kembali. Jadi pertannyaannya dalam hidup menjadi: apa yang akan anda lakukan saat anda disini?

Bagaimana tentang olah raga dan diet? Pasti anda seorang fanatik.
  Tidak sama sekali! saya mencoba untuk melakukan beberapa bentuk latihan empat hari dalam seminggu. Di rumah di California, saya besepeda ke gunung. Atau saya akan melakukan Pilates atau Spin. Dan saya makan banyak sayuran. Saya makan sehat tapi saya bukan seorang vegetarian. Saya suka memasak, dan saya cenderung membuat satu-pot hidangan daging resep nenek moyang saya yang berasal dari Hongaria.

Rahasia kebahagiaan Goldie Hawn
  Aktris yang selalu kelihatan terus cerah ini membagi rahasianya untuk hidup baik, menjadi tua dengan baik, menembangkan spiritualitas, dan membesarkan anak-anak yang bahagia dan tahan stres.

1. Istirahatkan otak. Stres secara negatif mempengaruhi otak. Bila anda merasa Stres, otak anda masuk ke mode darurat dan menutup energi dari daerah yang terkait dengan belajar dan memori. Kendali ketika hal ini terjadi dan berikan diri anda istirahat mental dengan pernapasan terfokus (Pranayama) atau meditasi. Penelitian telah menunjukan bahwa orang yang bermeditasi meningkatkan densitas daerah tertentu dari otak meraka. Jika anda tidak dapat bermeditasi, cobalah mendengarkan musik atau menatap dinding. Istirahat akan membantu anada melihat sesuatu dengan lebih jelas dan mengurangi setres.
2. Fokus, fokus, fokus  Berfokus pada rasa atau bau tertentu membantu memperkuat jaringan penting dalam otak, yang meningkatkan kemampuan mengambil keputusan dan membantu untuk mengatur suasana hati anda.
3. Putuskan anda ingin bermeditasi  Membuat sesuatu yang proritas untuk mensejahterakan anda adalah setengah pertempuran. Luangkan sedikit waktu untuk hanya mendengarkan pernapasan anda sendiri(Pranayama). Ini mungkin awalnyaagak tidak teratur. Secara bertahap, anda akan belajar untuk mengatur pernapasan anda dan otak anda.
4. Berikan diri anda setidaknya tiga "Istirahat otak" sehari. Khawatir bahwa meditasi membutuhkan waktu terlalu banyak? Penelitian menunjukkan bahwa meditasi selama 3 menit 5 kali sehari adalah memberikan manfaat bagi tubuh sama dengan melakukan 20 menit sekali meditasi.
5. Pikirkan meditasi bukan sesuatu wow...wow.. tetapi sebagai tugas sehari-hari, seperti makan tidur, gosok gigi, mamdi dan lain-lain sema kebiasaan kita. Jadi lakukan apapun yang diperlukan untuk membangun rutinitas: Duduklah dalam posisi tertentu, temukan tempat pribadi di rumah anda. Inti dari meditasi kesadaran diri adalah untuk melabuhkan pikiran anda pada saat ini dan tidak memberikannya berkeliaran ke masa lalu dan masa depan, yang dilakukanya dengan kecepatan kilat hampir 24/7.
6. Kebaikan adalah kunci. Seperti berolah raga otot, anda dapat menumbuhkan kemampuan otak anda untuk peduli (terhadapa sesama). Tindakan kebaikan hati dan empati merangsang pelepasan dopamin yang disebut "penolong tinggi" ini membantu untuk meningkatkan memori, mengurangi depresi, dan mengurangi sakit. ||MH-113, Juli 2013





Minggu, 01 Februari 2015

Panca Sradha

PANCA SRADHA SEBAGAI BEKAL PERJALANAN MENUJU KEBEBASAN


Foto : Umat Hindu dengan Penuh Keyakinan dan Kesadaran melaksanakan puja di Kuil Shri Mariaman Medan-Sumatera Utara

         Panca Sradha sebagai dasar keyakinan umat Hindu selalu menjiwai setiap prilakunya sehari-hari sebagai cerminan manusia beragama. Perilaku yang dijiwai oleh suatu keyakinan yang sungguh-sungguh biasanya memancarkan vibrasi menyejukkan di lingkungannya, oleh karena itu keyakinan sangat dibutuhkan dalam menjalani kehidupan. Karena tanpa keyakinan diibaratkan berjalan dengan memejamkan mata yang berujung pada kehidupan yang tak menentu dan tanpa tujuan yang pasti. Kenapa keyakinan dalam hidup mutlak diperlukan? Karena keyakinan adalah sesuatu kemampuan yang terdapat pada diri manusia yang diperoleh dari kepercayaan. Jika keyakinan sebagai keyakinan akibat dari percaya diri, maka hal itu merupakan pematangan dari kepercayaan, karena kepercayaan sesuatu yang bersifat dinamis yang mampu menyesuaikan dengan keadaan atau situasi yang sedang terjadi. Sedangkan jika keyakinan sebagai yang diperoleh melalkui kepercayaan pada Wahyu yang secara dogmatic diikutinya, itu merupakakn peraturan yang berupa agama.

            Mengapa Wahyu diyakini dan diikuti secara dogmatic karena Wahyu merupakan pengetahuan yang disampaikan oleh Tuhan kepada manusia melalui para Maha Rsi yang kemudian disebut agama. Agama mengandung bukan saja mengenai kehidupan sekarang didunia yang dijangkau oleh pengalaman, namun juga mencakup masalah-masalah transedental. Pengetahuan  Wahyu didasarkan pada kepercayaan akan hal-hal adi kordati (Supra Natural). Kepercayaan kepada Tuhan merupakan sumber pengetahuan, kepercayaan kepada Maha Rsi karena beliau perantara, dan kepercaayaan kepada Wahyu sebagai berita dan kepercayaan kepada Wahyu sebagai berita dan perintah yang disampaikan oleh Tuhan itu merupakan ajaran agama yang diyakini secara sungguh-sungguh.


Foto:Bhakti dilakukan dengan penuh keyakinan.

            Komponen-komponen Panca Sradha yang merupakan satu kesatuan yang utuh dimana satu dengan yang lainnya tidak boleh terpisahkan karena merupakan kepribadian umat Hindu secara utuh pula baik secara selaras, serasi dan seimbang sesuai dengan jiwa Panca Sradha. Artinya meyakini Panca Sradha tidak boleh sepenggal-sepenggal melainkan harus secara utuh diyakini antara Sradha yang satu dengan Sradha yang lain harus mendapatkan porsi keyakinan yang sama. Kapan Panca Sradha diyakini secara utuh oleh orang yang mengaku sebagai umat Hindu saat itu pula kehidupanya tidak diragukan, jika ada seseorang yang mengaku dirinya hindunamun meragukan salah satu atau keseluruhan dari komponen-komponen Panca Sradha maka pada saat bersamaan orang tersebut harus diragukan ke-Hinduanya dan bahkan dapat dicurigai apakah dia beragama Hindu hanya sekedar ingin mengacaukan tatanan ajaran Hindu. Atau mungkin juga kita seseorang yang meragukan salah satu atau kleseluruhan Sradha-sradha diakibatkan kurangnya mengerti maka yang bersangkutan perlu diberi bimbingan sehingga dengan memahami dan meyakini Panca Sradha secara Utuh, militansi kehidupannya patut dihormati. Adapun bagian-bagian dari Panca Sradha yaitu sebagai berikut:

1.      Brahman            : Yakin akan keberadaan Tuhan / Ida Sang Hyang Widhi Wasa
2.      Atman                : Yakin adanya Atman/ Roh atau Percikan terkecil dari Brahman yang ada                                          disetiap mahluk
3.      Karama Phala    : Percaya dengan adanya hasil dari perbuatan
4.      Punarbhawa       : Percaya dengan adanya kelahiran kembali/ berulang-ulang.
5.   Moksa                : Yakin terhadap bersatunya Atman dengan Brahman.    

STROTA SUCI RUDRASTHAKAM








 STROTA SUCI SRI RUDRASTHAKAM

[Terjemahan strota suci Sri Rudrasthakam oleh Resi Lomasa, yang diriwayatkan oleh Goswami Tulsidas dalam Kitab Ram Charit Manas]

Dalam berbagai bagian phala sruti dari strota-strota suci, seringkali dinyatakan bahwa menyalin dan membagikan strota suci kepada para umat lain akan menghasilkan karma baik yang berlimpah, bagi diri sendiri, dan bagi para umat lain tsb.

Oleh karena itu, berikut ini adalah salinan dan terjemahan dari saya akan strota suci Sri Rudrasthakam yang diriwayatkan oleh Goswami Tulsidas dalam Kitab Ram Charit Manas karya beliau, bab ketujuh, Uttarakanda, di mana, strota suci ini dipersembahkan oleh Resi Lomasa kepada Dewa Syiwa, untuk membebaskan murid beliau dari kutukan, dan bahkan sekaligus memberikan berkah kepada murid beliau tsb untuk dapat terlahir sebagai Kaka Bhusundi, seekor gagak suci yang dapat hidup abadi, sekaligus merupakan bhakta agung dari Sri Rama.

Berikut ini adalah terjemahan strota suci Sri Rudrasthakam yang diriwayatkan oleh Goswami Tulsidas tsb. Semoga dapat bermanfaat.

Namamisamisana nirvanarupama vibhum 
vyapakam brahmavedasvarupama
Nijama nirgunam nirvikalpam niriham 
cidakasamakasavasama bajehama

Wahai Dewa Syiwa, saya memuja Anda, Wahai Dewata nan sangat agung, yang merupakan kebahagiaan Nirwana nan abadi, bercahaya dengan penuh kemuliaan, mengetahui segala sesuatu, serta merupakan esensi dari Brahman yang dijelaskan dalam berbagai Kitab Weda. Saya memuja Anda, yang merupakan Diri Sejati, tak berbentuk, tiada berubah, tanpa keinginan pribadi, luas tanpa batas seperti langit, dan bahkan meliputi seluruh langit. [1] 

Nirakaram omkaramulama turiyam gira
jnana gotitamisama girisam
Karalam mahakala kalama krpalam 
gunagara samsaraparam natoahama

Saya memuja Anda, yang tiada berwujud, merupakan akar dari seluruh suara, termasuk Omkara, yang merupakan keadaan keempat dari Atman, yang melampaui segala bahasa, pengetahuan dan persepsi indera, yang berada di Himalaya, yang sangat menakutkan, yang merupakan kematian bagi Dewa Kematian, yang sangat penuh berkah, dan yang merupakan tempat abadi bagi segala kebaikan yang ada. [2]
 
Tusharadari samkasa gaurama gabhiram 
manobhuta kotiprabha srisarirama
Sphurammauli kallolini caru gamga 
lasad bhala balemdu kamthe bhujamga
Saya memuja Anda, yang sangat putih seperti salju, yang sangat bercahaya, mengalahkan jumlah cahaya dari jutaan Dewa Kama (Dewa Cinta) sekalipun, yang memiliki Dewi Gangga di kepala, berhiaskan bulan sabit, dan berkalungkan ular. [3] 

Calatkumdalama bhru sunetram visalam 
prasannananam nilakamtham dayalam
Mrigadhisacarmambaram munda malama 
priyam samkaram sarvanatham bhajami

Saya memuja Anda, yang memiliki anting indah nan bercahaya, memiliki mata nan sangat indah di sekitar kening, yang berwajah sangat ramah, dengan leher berwarna biru, memakai kulit singa di sekeliling pinggang, serta berkalungkan rangkaian tengkorak. [4] 


Pracamdam prakrishtama pragalbham 
paresam akhandama ajama bhanukotiprakasama
Trayaha sula nirmulanama sulapanima 
bhajeahama bhavanipatima bhavagamyam

Saya memuja Anda, suami dari Dewi Bhavani (Dewi Parwati), yang sangat ganas, yang melampaui segala sesuatu, penuh kuasa ilahi, tak terlahirkan, dan bersinar sangat terang seperti jutaan mentari, yang membawa trisula untuk menghancurkan berbagai penderitaan, dan yang hanya dapat dicapai dengan semangat kebaktian yang tulus. [5] 


Kalatita kalyana kalpantakari sada 
sajjananandadata purari
Cidanamda samdoha mohapahari prasida 
prasida prabho manmathari

Wahai Dewa Syiwa, Anda melampaui seluruh waktu dan sepanjang jaman, Anda merupakan kebahagiaan bagi hati nan murni, yang memusnahkan dunia pada penghujung jaman, Anda adalah Dewata nan penuh berkah kepada para manusia yang penuh dengan kebaikan, Wahai Dewata pembasmi Iblis Tripura, Wahai pemberi berkah kebahagiaan nan melampaui segala rasa, berkahilah kami, Wahai nan pernah melenyapkan Dewa Kama. [6]

 
Na yavatha umanatha padaravindama 
bhajamtiha loke pare va naranama
Na tavatha sukham samti samtapanasama 
prasida prabho sarvabhutadhivasama

Wahai Dewa Syiwa, suami dari Dewi Uma (Dewi Parwati), jika Anda tidak dipuja, maka, tak akan ada kebahagiaan, kedamaian ataupun kebebasan dari penderitaan, pada masa sekarang dan ataupun masa depan. Anda berasthana di hati para makhluk hidup, dan merupakan keberadaan dari segala makhluk yang ada, kasihanilah umat ini, Wahai Dewa Siwa. [7]

Na janami yogama japama naiva pujama 
natohama sada sarvada shambhu tubhyam
Jara janma duhkhaogha tatapyamanama 
prabho pahi apannamamisa shambho
Umat ini tak paham akan yoga, japa ataupun doa. Tapi, umat ini memuja Anda tanpa henti, Wahai Dewa Syiwa. Selamatkanlah umat ini dari penderitaan dan ketidakbahagiaan karena umur nan semakin menua, kelahiran, kesedihan, dosa dan masalah, Wahai Dewa. Berkahilah umat ini, Wahai Dewa Syiwa. [8]

Ye pathanti nara bhaktya teshham shambhuh prasidati
Rudrashhtakamidam proktam viprena haratoshhaye


Sajak Rudrashataka ini digubah oleh seorang Brahmana untuk memuja dan menyenangkan Dewa Siwa. Siapapun yang melafalkan Sajak Rudrashataka ini dengan sepenuh hati, serta dengan rasa bhakti yang tulus, akan memperoleh berkah dari Dewa Siwa.

Demikianlah terjemahan strota suci Sri Rudrasthakam yang diriwayatkan oleh Goswami Tulsidas tsb, dan untuk para sahabat yang ingin tag, share, atau bahkan menyalin dan menggunakan tulisan ini untuk bersembahyang dalam ibadah keagamaan, saya persilakan, semoga terjemahan strota suci Sri Rudrasthakam ini dapat membawa berbagai manfaat dan kebaikan. Om Awighnam Astu Namo Sidham. Om Sidhirastu Tad Astu Swaha.


Berikut ini juga, adalah youtube link ke lagu strota suci Rudrashtakam tsb yang dinyanyikan dengan sangat indah dan penuh makna oleh Sounds Of Isha dalam album "In the Lap of the Master" : https://www.youtube.com/watch?v=vAv6a0D2mtw