Rabu, 30 Juli 2014

BERSEMBAHYANG SUPAYA SEHAT



BERSEBAHYANG SUPAYA SEHAT

Bersembahyang  bisa untuk memelihara kesehatan. Selain pikiran menjadi jernih, sikap-sikap bersembahyang membuat otot dan pernapasan jadi bagus.
Persembahyangan dilakukan dengan beberapa sikap yang disebut asana.  Ada beberapa bentuk asana. Ada yang dilakukan dengan duduk, ada dengan berdiri, misalnya didepan kelas atau ruangan rapat/ pertemuan ketika melangsungkan Puja Tri Sandhya.
Sikap duduk ada beberapa bentuk misalnya : Padmasana. Yaitu sikap sembahyang dengan duduk seperti teratai. Cara ini dilakukan dengan menempatkan kaki kanan diatas paha kiri dan kaki kiri diatas paha kanan, tulang punggung sampai kepala menjadi satu garis tegak, tubuh dirilekskan.
Dalam keadaan pikirn tenang barulah sembahyang dilakukan. Kalau sikap ini secara tekun dilakukan tiap-tiap hari, maka persembahyangan akan membawa manfaat kesehatan jasmani dan rohani yang didapatkan dari sikap Padmasana ini. Yaitu menjaga tulang punggung agar kuat dan tegak, sehingga canalis controlis yaitu saluran kecil ditengah sumsum tidak terhalang naiknya dari Muladhara Cakra ke Sahassara Cakra(Ubun-ubun/Siwadwara).
Sikap Padmasana juga menjaga keseimbangan jasmani dan rohani,  sehingga jasmani dan rohani dapat dikendalikan. Juga membantu menyembuhkan penyakit rematik di kaki, paha dan punggung. Dan memperlancar peredaran darah ke seluruh tubuh. Sikap Padmasana ini disamping baik untuk sembahyang sehari-hari, maupun sembahyang di tempat-tempat pemujaan, juga sangat baik digunakan untuk melakukan meditasi, khusus Japa dan Dhyana. Sikap Padmasana ini disebut pula Komalasana.
Disamping sikap Padmasana juga ada sikap sembahyang yang disebut Siddhasana, Sukhasana, Vajrasana (Bajrasana). Sikap Siddhasana adalah sikap duduk biasa,kaki kiri dibawah paha dan betis kanan. Dan kaki kanan diantara paha betis kiri. Siddhasana berasal dari kata “Siddha” artinya Sempurna. Siddhasana adalah sikap duduk untuk mencapai kesempurnaan. Sukhasana adalah sikap sembahyang dengan duduk biasa, dimana kaki berada didepan kaki kiri. Sikap Sukhasana inilah yang pada umumnya dapat dilakukan umat kebanyakan, karena sikap inilah paling, mudah dilakukan bertahan lama. Sukhasana berasal dari kata Sukha artinya menyenangkan, sehingga Sukhasana adalah sikap duduk yang menyenangkan. Siddhasana dan Sukhasana mempunyai faedah yang sama ditinjau dari kesehatan jasmani. Sikap Vajrasana/Bajrasana, dilakukan dengan duduk bersimpuh, paha luruskedepan, betis dibawah paha, kedua telapak kaki mengenai pantat, tulang punggung tegak lurus dengan kepala dan badan santai/rilek.
Sikap Bajrasana biasanya dilakukan oleh kaum wanita. Vajrasana berasal dari kata Vajra yang artinya Petir dan juga ketetapan hati. Sikap vajrasana berarti sikap duduk dengan ketetapan hati, untuk bersembahyang.
Secara kesehatan sikap Vajrasana ini kalau dilakukan dengan tekun setiap hari dapat menguatkan tulang punggung, pencernaan dalam perut dapat bekerja dengan sempurna, menguatkan otot kaki, paha, membantu menyembuhkan sakit dilutut, kaki jari, paha atas, menghilangkan kembung diperut karena kebanyakan angin dan mengaktifkan urat-urat yang halus.
Dalam melakukan persembahnyangan, setelah menentukan sikap sembahyang, baik yang duduk maupun berdiri, terus dilanjutkan dengan melakukan Pranayama yaitu pengaturan napas. Mengatur napas dengan menarik napas, menahan napas dan menghembuskan/mengeluarkan napas, dengan perbandingan 1 : 4 : 2. Ini minimal dilakukan dalam tiga putaran. Dari segi arti, Prana aadalah tenaga hidup, sedangkan Yama artinya mengedalikan. Menarik, menahan dan mengeluarkan napas dalam Pranayama ini dilakukan melalui hidung. Manfaat secara kesehatan yang didapat melalui Pranayama ini sangat banyak, diantara lain: menambah zat asam pada paru-paru, menenangkan pikiran untuk dipusatkan pada objek sembahyang, mengurangi lemat dalam tubuh, memberikan tenaga baru pada seluruh tubuh agar organ-organ tubuh dapat berfungsi sesuai dengan fungsinya masing-masing. Membersihkan urat-urat halus, memperlancar pernapasan, membantu penyembuhan sesak napas, TBC, membangkitkan kekuatan diri pribadi, membersihkan diri secara total dan membantu proses penyembuhan berbagai penyakit dengan jalan mengalirkan “Prana” kebagian-bagian yang sakit.
Demikianlah manfaat sikap asana dan pranayama dalam sembahyang. Manfaat kesehatan ini baru dapat dirasakan apabila dilakukan dengan penuh ketekunan dan berkesinambungan.
Drs, Ketut Wiana, Doa Sehari-hari Menurut Hindu, 1994

Tidak ada komentar:

Posting Komentar